Foto: Dok.
Humas Kwarnas
JAKARTA,
PRAMUKA.OR.ID – Hampir semua negara di dunia memiliki organisasi kepanduan atau
kepramukaan. Sebab, scouting atau kepramukaan sejatinya adalah organisasi
internasional, bukan hanya organisasi lokal. Indonesia sendiri termasuk masuk
negara dengan jumlah Pramuka terbanyak. Berdasarkan data WOSM (World
Organization of Scout Movement), jumlah Pramuka Indonesia mencapai sekitar 21
juta jiwa.
Kepala
Pusdiklatnas Gerakan Pramuka, Kak Suyatno mengungkapkan, ada beberapa alasan
mengapa organisasi kepramukaan di Indonesia bisa berkembang, sehingga saat ini
Indonesia menjadi negara dengan jumlah anggota Pramuka terbanyak di dunia.
Pertama, menurutnya, sistem pendidikan kepramukaan di Indonesia sangat kuat
dengan penerapan learning by doing.
“Learning by
doing kita sangat kuat, belajar sambil bermain. Anak Indonesia itu suka belajar
sambil bermain, apalagi di alam terbuka,” ujarnya saat dihubungi, Senin (22/1).
Dia
melanjutkan, faktor kedua adalah masih kuatnya peran anggota dewasa dalam dunia
kepramukaan. Dalam hal ini, anggota dewasa mengarahkan perhatian kepada peserta
didik untuk melakukan kegiatan nyata serta merangsang rasa keingintahuan mereka
terhadap hal-hal baru dan keinginan untuk berpartisipasi dalam segala kegiatan.
“Jadi para
pembina-pembina itu ternyata punya peran sangat tinggi, sehingga bisa dijadikan
model bagi peserta didiknya,” jelasnya.
Ketiga,
kegiatan alam terbuka. Menurut Kak Suyatno, memang banyak negara yang melakukan
kegiatan kepramukaan di alam terbuka. Namun bedanya, kegiatan kepramukaan di
Indonesia selalu ditanamkan rasa nasionalisme dan patriotisme.
“Yang
membedakan kita ini kuat di karakter, kebangsaan, dan kecakapan. Sehingga
Satuan Karya (Saka) sangat mendukung di Gerakan Pramuka. Mereka (Pramuka negara
lain) kurang kuat kebangsaan, kemah-kemah di negara lain banyak yang tidak ada
upacaranya, pengibaran bendera, dan lain-lain. Pramuka hanya sekadar hobi.
Beda, kalau di kita kemah ada nuansa sakralnya, ada upacaranya,” jelasnya.
Pengalaman
Kak Suyatno mengikuti kegiatan kepramukaan di tingkat internasional, banyak
negara-negara lain tertarik dengan metode kepramukaan Indonesia. Salah satunya
karena kuatnya nilai-nilai kebangsaan dalam setiap kegiatan Pramuka, bukan hanya
sekadar hobi.
“Kemah di
kita kan begitu, ada upacara Bhinneka Tunggal Ika, ada pengibaran bendera, ada
pembacaan UUD 1945, dan Pancasila. Kuat sekali rasa kebangsaannya. Kalau mereka
tidak. Nah ini juga karena adanya peran anggota dewasa dalam memberikan
motivasi kepada anak-anak,” tandasnya.
Demikian
juga dalam hal struktur. Gerakan Pramuka memiliki banyak Saka yang menyatu
dengan beberapa kementerian atau lembaga tinggi negara. Faktor dukungan
pemerintah terhadap Gerakan Pramuka juga dinilai menjadi alasan mengapa Pramuka
Indonesia menjadi yang terbesar di dunia.
“Negara lain ada juga yang tidak memiliki Saka, ada
juga yang sudah ada tapi sedikit. Kita paling banyak dan paling lengkap jumlah
Sakanya,” pungkasnya.
Pramuka Indonesia Terbesar di Dunia, ini Alasannya
4/
5
Oleh
SADATI